Procreate, Aplikasi Menggambar yang Begitu Mudah untuk Dicintai

Di postingan sebelumnya saya sudah membahas Clip Studio Paint, software yang jadi andalanku untuk menggambar saat ini. Memang benar saya menggunakan CSP untuk menggambar sehari-hari namun sebenarnya saya tidak terlalu mencintainya (yaelah jomblo, cinta kok sama software!).

Saya punya satu aplikasi lagi yang membuat saya jatuh cinta sampai klepek-klepek meskipun aplikasi ini tidak saya gunakan secara reguler. Aplikasi ini bernama Procreate, besutan Savage Interactive developer asal Australia.

Kok bisa saya sampai jatuh cinta klepek-klepek pada Procreate? Hal itu dikarenakan dengan tampilan yang begitu simpel dan cantik, Procreate mempunyai fitur dan kinerja yang sanggup menghandle proses pengerjaan ilustrasi dan painting layaknya Photoshop yang notabene merupakan software standar untuk digital art saat ini.

Sebelum menjelaskan keistimewaan-keistimewaan Procreate, saya ingin menceritakan proses perkenalan saya dengan aplikasi penyabet gelar “Apple Design Award Winner” dan “App Store Essential” ini.

Ceritanya begini, dulu sekitar tahun 2015/2016 saya begitu menggemari game MOBA Vainglory. Karena game Vainglory berbasis tap-tap dan bukan analog seperti halnya Mobile Legends dan AOV (waktu itu belum ada MOBA analog), maka saya pun mengalami kesulitan untuk memainkannya di smartphone. Kemudian saya berpikir untuk membeli iPad agar bisa bermain Vainglory dengan lebih nyaman karena layarnya lebih lebar.

Waktu itu sebenarnya saya benar-benar buta dengan device-device Apple sebab saya sama sekali tidak mengikuti berita & perkembangan device Apple karena harganya yang tidak ramah di kantong. Berbekal hasil browsing di Google dan menonton review jenis-jenis iPad di YouTube, saya pun akhirnya nekat membeli iPad 3 bekas via OLX.

Alhamdulillah kenekatanku itu tak sampai membuat saya membeli kucing dalam karung. Saya berhasil mendapatkan iPad 3 dalam kondisi mulus & sehat wal afiat. Satu-satunya cacat ada di charger karena charger yang diberikan seller adalah charger abal-abal yang langsung berasap ketika pertama kali saya gunakan untuk nge-charge. Beruntung korsleting charger itu tak sampai merusak iPadnya.

Tak rela jika iPad yang saya beli itu hanya digunakan untuk bermain game, saya pun berinisiatif menggunakannya untuk produktifitas yang dalam hal ini adalah menggambar.

Pada awalnya saya menginstal Autodesk Sketchbook. Namun karena tidak puas dengan fiturnya yang terbatas, lantaran yang saya gunakan adalah versi gratisan (waktu itu Sketchbook belum gratis seperti sekarang), saya pun mencari-cari lagi aplikasi gambar lainnya yang sesuai dengan kebutuhan.

Singkat cerita saya pun menemukan aplikasi Procreate ini. Sayangnya saya tak bisa langsung menginstalnya karena aplikasi ini berbayar (waktu itu harganya $5, murah banget khan?). Lalu saya pun membelinya menggunakan iTunes Gift Card yang saya beli di Tokopedia.

Walhasil saya berhasil menginstal dan mengoperasikan Procreate untuk menggambar. Impresi saya terhadap aplikasi ini sama seperti review-review yang banyak bertebaran di Youtube. Procreate memang aplikasi istimewa karena simpel, elegan dan intuitif.

Berikut ini saya sebutkan secara lebih terperinci apa saja yang membuat Procreate begitu istimewa berdasarkan pengalaman penggunaan saya :

• Koleksi Brush yang Keren nan Aduhai

Sebagai aplikasi yang fokus pada digital art, Savage membekali Procreate dengan 130 brush dalam berbagai kategori. Ada kategori brush untuk membuat sketsa, inking, kaligrafi, melukis serta brush dengan berbagai efek lainnya yang cukup bisa memenuhi kebutuhan menggambar & melukis kita.

Tak cukup sampai di situ, Procreate juga menyediakan opsi untuk menciptakan & memodifikasi brush sendiri dengan 35 opsi modifikasi. Kita juga bisa mengimpor brush Photoshop favorit kita, agar bisa kita gunakan di Procreate juga.

Brush Procreate beserta Kustomisasinya
via Tutsplus

• Brushstroke Record

Jika kita ingin merekam proses menggambar/melukis, kita tidak butuh aplikasi perekam layar eksternal karena Procreate menyediakan fitur perekam yang bekerja secara real time. Setiap brush yang kita goreskan di layar akan direkam secara otomatis oleh Procreate dan selanjutnya bisa diekspor menjadi file MP4.

Fitur ini tentunya akan sangat berguna jika kita ingin mengupload proses pengerjaan ilustrasi kita di Youtube maupun media sosial lainnya tanpa perlu repot-repot menggunakan aplikasi perekam layar eksternal yang biasanya kita lupa memencet tombol record hehe...

Adapun hasil rekamannya bisa dilihat di video berikut:

• Streamline

Fungsi streamline di Procreate adalah untuk menstabilkan goresan-goresan brush kita agar lebih mudah dikontrol. Semakin tinggi level streamline akan menghasilkan goresan yang makin halus.

Fitur ini sangat berguna misalnya ketika melakukan inking atau ketika sedang mengerjakan proyek tipografi. Kalian bisa menyimak cara menggunakan fitur ini melalui video berikut:

• Responsivitas yang Tinggi

Kita seringkali bermasalah dengan lag (jeda) antara goresan brush dengan munculnya hasil goresan tersebut di layar. Masalah ini kerap kita jumpai terutama di aplikasi gratisan seperti Medibang Paint. Apalagi jika brush yang digunakan adalah brush yang punya banyak efek seperti tekstur, blending dan sejenisnya, niscaya lag akan terasa semakin parah.

Di Procreate kita tidak akan menjumpai masalah lag ini karena tim developer Procreate berhasil mengoptimasinya sedemikian rupa sehingga Procreate bisa bersahabat akrab dengan sistem iOS. Hal ini wajar karena memang developernya hanya fokus mengembangkan Procreate eksklusif untuk iPad, jadinya bisa lebih totalitas.

• Autosave

Procreate tak kenal dengan menu "save/save as" ataupun shortcut CTRL S karena setiap amal baik-buruk kita di kanvas langsung otomatis disimpan secara real time.

• Gestur-Gestur yang Begitu Memudahkan

Jika di PC kita akrab dengan shortcut untuk mempercepat kinerja kita, maka developer Procreate menerjemahkan shortcut-shortcut tersebut dengan gestur-gestur yang simpel dan mudah diingat. Misalnya, kita cukup mengetuk layar dengan dua jari untuk melakukan undo dan mengetuknya dengan tiga jari untuk redo.

Fitur-fitur yang saya sebutkan di atas adalah fitur yang tersedia di versi Procreate yang saya gunakan saat ini, yakni versi 3.1.4. Berhubung iPad yang saya gunakan adalah iPad 3 yang jadul dan tidak support iOS 11, saya pun tak lagi bisa mengupdate Procreate ke versi terbaru yakni versi 4.2. Padahal di versi 4.2 banyak penambahan fitur-fitur keren ini:

• Live Stream

• Quickshape

• Warp

• Drawing Guide

• Clipping Masks

• Liquify Dynamics

• Stroke Taper

• Crop Canvas

• Symmetry

Jika ingin tahu lebih lanjut fungsi dari fitur-fitur tersebut, kalian bisa menonton video ini:

Kesimpulan

Dengan harga yang murah yakni sekitar $10 tanpa adanya biaya berlangganan lagi, saya sangat merekomendasikan aplikasi dewa ini. Bahkan jika aplikasi ini harganya $100 pun menurut saya masih sangat worth it.

Namun yang perlu dicatat, aplikasi Procreate ini hanya tersedia untuk iPad. Sedangkan untuk iPhone, Savage Interactive menyediakan Procreate Pocket. Kalian tidak perlu berharap dan menunggu hadirnya Procreate di Android, Windows, Mac maupun Linux karena developer Procreate sudah mengkonfirmasi bahwasanya mereka hanya akan fokus mengembangkan Procreate untuk ekosistem iOS.