7 Tips Belajar Menggambar yang Sangat Efektif

Mengapa beberapa seniman bisa belajar lebih cepat daripada yang lain? 

Apa yang membedakan seniman profesional dengan seniman amatir? 

Dalam postingan ini saya sajikan 7 kebiasaan seniman yang sangat efektif dan dapat anda terapkan untuk mencipatakan karya yang lebih baik di masa depan.

*Catatan: Artikel ini saya sarikan dari salah satu presentasi di 2016 Blender Conference yang dihelat di Amsterdam. Kalian bisa membaca versi aslinya di sini.

1. Berlatih Setiap Hari

Seniman terbaik melatih keahlian mereka setiap hari. Bukan hanya "ketika mereka punya waktu" atau "ketika merasa sedang ingin latihan".

Mereka melakukannya bahkan pada hari-hari ketika mereka merasa kelelahan dan ingin bersantai sejenak.


"Tapi mengapa mereka melakukannya setiap hari? Bukankah lebih enak berlatih sebanyak mungkin hanya di akhir pekan, atau ketika memiliki banyak waktu luang?"

Alasannya sederhana: Mereka sangat jarang punya waktu luang yang banyak.

Mayoritas karya-karya besar sepanjang sejarah diciptakan dengan bekerja secara konsisten, setiap hari dan dalam kurun waktu yang lama.

JK Rowling  menciptakan dunia Harry Potter selama lebih dari 5 tahun, sambil membesarkan seorang anak, mencuri-curi waktu untuk menulis kapanpun memungkinkan 
"Terkadang kamu harus menyelesaikan tulisanmu di saat-saat senggang."
Ketika sedang malas untuk berlatih menggambar, kita bisa menggunakan trik “melakukan sedikit pekerjaan”, yaitu dengan berkata pada diri sendiri “Saya boleh berhenti menggambar setelah selesai menggambar sebuah garis”.

Kita menggunakan trik tersebut karena biasanya kita tidak pernah bisa berhenti setelah hanya menggambar satu garis. Kita malah akan kebablasan menggambar bahkan sampai berjam-jam. 

Memang “memulai” seringkali menjadi bagian tersulit dalam upaya kreatif apapun.

Latihan harian membutuhkan banyak usaha. Bukan kebiasaan yang bisa diwujudkan dalam semalam.

2. Volume, Bukan Kesempurnaan

Kebanyakan seniman menganggap diri mereka perfeksionis. Beberapa bahkan mengatakan justru itulah yang menjadi kekuatan mereka.

Dan meskipun benar bahwa anda harus berjuang untuk mencapai standar keunggulan yang tinggi, perfeksionisme sebenarnya hanya akan merusak progres anda dalam jangka panjang.

Berikut kutipan Ira Glass yang sangat terkenal:

Pikirkan karya Picasso. Kebanyakan orang hanya mengingat segelintir karya-karyanya. Padahal sebenarnya perpustakaannya berisikan 1.800 lukisan, 1.200 patung, 2.800 keramik, 12.000 gambar, dan itu belum termasuk cetakan dan permadani.

Jika Anda bertanya-tanya apakah semua itu berkontribusi pada kesuksesannya? para peneliti mengatakan “iya”.

Sebuah studi terhadap lebih dari 15.000 komposisi musik, menunjukkan bahwa semakin banyak karya yang diciptakan oleh komposer dalam waktu 5 tahun, semakin besar kemungkinan salah satunya akan menjadi hit.
"Peluang menghasilkan ide yang berpengaruh atau sukses adalah fungsi positif dari jumlah ide yang dihasilkan." - Simonton, Originals.
Terlebih lagi, semakin lama kita menghabiskan waktu untuk menyempurnakan pekerjaan, justru semakin sedikit yang kita pelajari.

Tahap penyempurnaan (menambah detail-detail kecil ketika melukis atau menggambar) menguras banyak waktu padahal hanya sedikit hal yang bisa kita pelajari pada tahap tersebut.


Jadi, perfeksionisme sebenarnya merusak perkembangan kita dalam jangka panjang, meskipun kedengarannya perfeksionisme adalah hal yang baik.

Akui kekurangannya. Anggap sudah selesai. Lalu lanjutkan pekerjaan berikutnya.

3. Mencuri

Sangat mudah untuk membayangkan kalau orang yang kita idolakan memang terlahir bersama dengan ide-ide hebat mereka.

Namun ide tidak pernah dilahirkan dalam ruang hampa.

Semua idola kita membuat karya berdasar pada karya idola mereka. Itulah sebabnya kita menemukan kutipan dari David Bowie, Steve Jobs dan Banksy yang menyarankan untuk mencuri:


Mencuri yang dimaksud di sini berbeda dengan mencuri yang dilarang para guru di sekolah.

Mencuri yang jelek itu jika kita menjiplak karya seseorang tanpa menambahkan sesuatu yang original dari ide kita. Mencuri yang baik itu ketika kita mempelajari karya banyak seniman lalu mengkombinasikannya untuk membuat sesuatu yang baru.


4. Belajar dengan Sadar

"Practice makes perfect". Kita sudah sering mendengarnya bahkan sampai ratusan kali.

Atau jika kita ingin menjadi mahir dalam suatu hal, maka kita membutuhkan 10.000 jam latihan.

Hal tersebut benar namun jangan asal berlatih. Kita harus tetap berlatih dengan sadar, bukan cuma menggambar semau kita tanpa patokan yang jelas.

Jika kita asal menggambar saja, kita tidak akan tahu apa yang salah dari gambar kita dan akhirnya kita tidak bisa improve karena tak tahu dimana letak kesalahan kita.

Sekali-kali kita juga harus menonton atau membaca tutorial dari para profesional dan menjadikannya pelajaran untuk mengetahui apa kelemahan dan kekurangan kita, sehingga akhirnya kita bisa meningkatkan skill kita dengan lebih signifikan.

5. Istirahat

Setelah sampai pada titik tertentu, bekerja lebih keras sebenarnya tidak ada gunanya. Karena mata kita menjadi buta terhadap masalah pekerjaan.

Masa istirahat sangat bermanfaat. Seniman terbaik memasukkan istirahat ke dalam jadwal mereka. Karena setelah cukup beristirahat, kita akan bisa melihat pekerjaan kita dengan mata yang baru dan lebih segar sehingga kesalahan dan kekurangan dalam pekerjaan kita akan lebih terlihat.

Stephen King merekomendasikan istirahat 6 minggu penuh setelah menyelesaikan draf pertama sebuah novel.

6. Dapatkan Umpan Balik

Kita cenderung menganggap orang-orang yang menentang arus sebagai orang yang original. Mereka mengabaikan kritik. Mereka hanya melakukan apa yang mereka anggap benar.

Padahal jika kita melihat kebiasaan seniman-seniman besar, justru yang mereka lakukan adalah sebaliknya.

Keberhasilan Pixar salah satunya adalah karena feedback (umpan balik). Dalam buku Creativity Inc, Co-Founder Ed Catmull bersusah payah menjelaskan betapa pentingnya umpan balik untuk meningkatkan kualitas film mereka.

Pixar bahkan memiliki ruangan yang disebut Brain Trust, di mana setiap orang diizinkan untuk mengungkapkan seluruh isi pikiran mereka tanpa tedeng aling-aling.


Umpan balik sangat berharga untuk perkembangan kita. Jadi, bertanyalah pada siapa pun. Bahkan kepada teman dan keluarga yang tidak punya pengetahuan tentang seni agar mereka menunjukkan apa yang salah dari karya kita. Dari situ mungkin kita akan menemukan hal-hal yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya.

7. Buatlah Apa yang Anda Cintai

Kita cenderung berpikir bahwa seniman hebat dapat mengambil tema apa saja kemudian menjadikannya emas. Padahal jika Anda mendengarkan wawancara dengan artist hebat saat ini, sebenarnya mereka hanya fokus mengerjakan topik yang menarik bagi mereka.

Christopher Nolan membuat film seperti Inception karena dia tertarik pada pikiran manusia dan bagaimana cara manusia memandang sesuatu.

Elon Musk menciptakan Tesla, SpaceX dan SolarCity karena dia sangat tertarik pada masa depan manusia.

Atau untuk contoh yang lebih artistik, Brian Eno menciptakan musik ambient karena itulah yang ingin dia dengarkan.


Tak perlu terlalu menuruti apa yang sedang tren di industri dan yang menjadi minat pasar saat ini, buatlah apa yang paling anda sukai maka karya anda akan lebih maksimal dibandingkan jika anda memaksakan diri untuk mengerjakan apa yang tak anda sukai.

Demikianlah artikel tentang 7 kebiasaan artist yang sangat efektif. Untuk versi videonya bisa kalian tonton di sini:


NOOV Studio
NOOV Studio Visual Art & Design Studio

Posting Komentar untuk "7 Tips Belajar Menggambar yang Sangat Efektif"